Dalam benak konsumen, jika ponsel
tidak bisa hidup, sudah pasti ponsel tersebut mati total. Namun dikalangan
teknisi ponsel, ada beberapa kategori mati total yang dikelompokkan berdasarkan
konsumsi arus ponsel mati total. Untuk mempermudah melihat konsumsi arus
tersebut, para teknisi akan mempergunakan alat bantu analisa yang disebut “Power
Supply”.
Sebelum kita membahas tentang ponsel
mati total dan cara penangannannya, ada baiknya sekilas kita bahas cara
menggunakan power supply dan konsumsi arus ponsel saat keadaan normal
dan mati total.
1.
Sebagai alat charge
2.
Sebagai alat kejut bateray
3.
Sebagai pengganti tegangan voltage
4.
Sebagai analisa kerusakan ponsel.
1.
Kabel merah / kutub positif (+)
Untuk menghubungkan kabel (+) power
supply ke konektor baterai (+).
2.
Kabel hitam / kutub negative (-)
Untuk menghubungkan kabel (-) power
supply ke konektor baterai (-).
3.
Kabel hijau / biru
Berfungsi
untuk pengecekan jalur btem (bateray temperature)
4.
Kabel kuning
Berfungsi untuk pengecekan jalur BSI
(bateray system information)
Display jarum pada power supply :
1. Display jarum
Voltage ( V )
Display jarum voltage ini akan
bergerak dari kiri ke kanan yang besaran voltagenya berkisar antara 0 s/d 15
volt yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan voltage yang kita inginkan. Untuk
ponsel, besaran voltage yang digunakan berkisar 3,6 ~ 5 Volt, disarankan tidak
menyetel voltage untuk ponsel lebih dari 5 volt, karena dapat merusak komponen
didalam ponsel terutama CPU yang besaran voltagenya hanya 5 volt.
2.
Display jarum Ampere ( A )
Untuk contoh power supply diatas,
display jarum menunjukkan angka 0 ~ 1.0 Amper dan bila di jadikan kedalam
satuan mili Amper (mA), power supply tersebut akan mempunyai nilai 0 ~ 1000 mA.
Dengan demikian, 2.0 Amper = 200 mA, 4.0 Amper = 400 mA 1.0 Amper = 1000 mili
Amper.
Sedangkan untuk garis-garis (strip)
di bawah 2.0 atau di atas 2.0 memiliki nilai satuan mili Amper sebesar 20 mA.
Jarum Amper ini akan bergerak, pada
saat konektor bateray ponsel dihubungkan dengan kabel (+) dan (-) power supply.
Pergerakan arus normal ponsel
Yang dimaksud dengan pergerakan arus
normal ponsel adalah pergerakan arus yang mesti terlihat saat pertama kali
kabel (+) dan (-) power supply dihubungkan dengan (+) (-) konektor baterai.
Dibawah ini pergerakan arus normal
ponsel yang dapat dikelompokkan berdasarkan jenisnya sbb :
1. DCT3, BB5, Sony Errickson, LG, Samsung, Siemen dan China
1. DCT3, BB5, Sony Errickson, LG, Samsung, Siemen dan China
Pergerakan arusnya adalah “ 0 mA ”,
artinya, pada saat kabel power supply dihubungkan dengan konektor baterai,
jarum Ampere power supply tidak bergerak atau diam.
2.
DCT4
Pergerakan arusnya adalah “0 ~ 20 ~
0 mA”, artinya pada saat kabel power suppy dihubungkan dengan konektor bateray,
jarum Ampere power supply bergerak dari 0 ke 20 dan kembali ke 0 mA.
3.
WD2 dan BB5+
Pergerakan arusnya adalah “0 ~ 40 ~
50 ~ 0 mA”.
4.
Motorola
Pergerakan
arusnya adalah “0 ~ 40 ~ 0 mA”
5.
BB Bold 9000
Pergerakan
arusnya adalah “0 ~ 200 ~ 140 ~ 80 ~ 50 mA”
6.
BB selain Bold 9000
Pergerakan arusnya adalah “0 ~ 60 ~
80 ~ 50 mA”
Golongan ponsel Nokia berdasarkan
generasinya :
1.
DCT3 : Layar monocrome, Suara monophonic.
2.
DCT4 : Layar berwarna / monocrome, Suara polyphonic, System operasi Java.
3.
WD2 : Layar berwarna, Suara baik, System operasi Symbian.
4.
BB5 : Layar berwarna, Suara mendekati sempurna.
Setelah beberapa penjelasan singkat
tentang power supply, pergerakan arus ponsel normal dan penggolongan ponsel
Nokia berdasarkan generasinya, kemudian mari kita lanjutkan pembahasan “Ponsel
Mati Total” dibawah ini.
Berdasarkan penyebabnya, ponsel mati
total dapat dibagi menjadi 3.
1.
Mati total karena masuk air,
2.
Mati total karena terjatuh dan
3.
Mati total sendiri.
Untuk point 2 dan 3, cara analisa
dan perbaikannya bisa saling berhubungan dan untuk itu kita bahas terlebih
dahulu dengan menganalisa konsumsi arus ponsel mati total.
Dibawah ini saya gambarkan secara singkat konsumsi arus ponsel untuk kasus mati total.
Dari gambar diatas, jika
dibelah menjadi 2 bagian yaitu bagian KIRI (arus ponsel sebelum IC power
bekerja) dan bagian KANAN (arus ponsel setelah IC power bekerja).
Penjelasan gambar :
Yang dimaksud dengan “arus ponsel
sebelum IC power bekerja (lihat block 1 dan 3)” adalah kondisi dimana arus
ponsel sebelum memasuki IC power bekerja (sebelum saklar on / off ditekan)
Sedangkan yang dimaksud dengan “arus
ponsel setelah IC power bekerja (lihat block 2 dan 4)” adalah kondisi
dimana arus ponsele setelah memasuki IC power (setelah saklar on / off
ditekan).
Masih dari gambar diatas jika
dipotong menjadi 2 bagian yaitu potongan 1 (power supply) dan potongan 2
(tekan saklar).
Penjelasan gambar :
Yang dimaksud pada potongan 1
(power supply) adalah kondisi dimana saat ponsel dihubungkan dengan power
supply, namun saklar on / off belum ditekan (lihat block 1 dan 3).
Sedangkan potongan 2 (tekan saklar) adalah kondisi dimana setelah ponsel dihubungkan dengan power supply dan kemudian saklar ditekan (lihat block 2 dan 4).
Sedangkan potongan 2 (tekan saklar) adalah kondisi dimana setelah ponsel dihubungkan dengan power supply dan kemudian saklar ditekan (lihat block 2 dan 4).
Langsung saja kita eksekusi :
I.
Short bagian KIRI (sebelum IC power bekerja) pada POTONGAN 1 (sebelum tekan
saklar) yang terdiri dari :
(Gambar komponen yang berhubungan langsung dengan
short KIRI sebelum Tekan Saklar)
- Short Total
Kondisi dimana ponsel setelah
dihubungkan dengan power supply dengan memberika tegangan sebesar 3.6 ~ 5 volt
dan sebelum tekan saklar on / off, jarum Amper power supply langsung
menjunjukkan 1000 mA sambil bergerak turun-naik dan biasanya power supply akan
berbunyi, walaupun saklar belum ditekan. Jika voltage power supply kita
turunkan menjadi 1 volt pun, biasanya jarum Amper akan menunjukkan nilai mA
yang tidak wajar. Short seperti ini biasanya disebut dengan short total
atau short full.
Pemeriksaan :
Coba cek jalur / blok IC PA, IC
Power, IC Audio, IC Bluetooth dan IC Charging dengan mengangangkat resistor
yang menjadi penghubung ke blok-blok diatas. Jika saat pengangkatan resistor
penghubung tersebut short hilang, maka cari resistor, capasitor atau IC yang
bermasalah di dalam satu blok tersebut. Angkat dan ganti.
Namun, ada baiknya cek terlebih
dahulu plug-in dan kaleng-kaleng penutup IC, biasanya ada plug-in atau kaleng
penutup IC yang menyentuh PWB sehingga menyebabkan short total.
2. Short 20 mA
Kondisi dimana ponsel setelah
dihubungkan dengan power supply dengan memberikan tegangan sebesar 3.6 ~ 5 volt
dan sebelum tekan saklar on / off, jarum pada Amper power supply
menunjukkan 20 mA. Mati total seperti ini, biasa disebut dengan short
vbat atau short di jalur vbat.
Pemeriksaan :
Cek semua kapasitor vbat di IC PA,
IC Power, IC Audio, IC Bluetooth dan IC Charging. Jika menemukan kapasitor vbat
yang nilai resistansinya menyimpang atau kedua sisi kapasitor vbat tersebut
nge-ground, angkat dan ganti.
3. Short > 400
mA
Kondisi dimana ponsel setelah
dihubungkan dengan power supply dengan memberikan tegangan sebesar 3.6 ~ 5 volt
dan sebelum tekan saklar on / off, jarum pada Amper power supply
menunjukkan > 400 mA. Mati total seperti ini, 90% biasa short IC PA
atau short di jalur IC PA.
Pemeriksaan :
Setelah ponsel dihubungkan dengan
power supply dan diberikan tegangan 3.6 ~ 5 volt, cari komponen yang panas pada
komponen-komponen IC PA, IC Power, IC Audio, IC Bluetooth dan IC Charging. Jika
ditemukan IC yang panas, coba cek pada jalur tersebut seperti kapasitor,
resistor, driver maupun IC itu sediri. Solusinya, angkat dan ganti.
I.
Short bagian KIRI (sebelum IC power bekerja) pada POTONGAN 1 (sebelum tekan
saklar)
Kondisi dimana ponsel setelah
dihubungkan dengan power supply dengan memberikan tegangan sebesar 3.6 ~ 5 volt
kemudian saklar on/off ditekan, jarum pada Amper power supply menunjukkan
nilai 0 mA (nol mA). Ini merupakan kondisi dimana, tegangan tidak dapat masuk
ke IC Power.
Pemeriksaan :
-
Bersihkan dan ganti switch on/off
Bersihkan switch on/off dengan
cairan tiner, kemudian coba nyalakan ponsel. Jika switch on/off rusak, ganti
-
Cek tegangan switch on/off
Tegangan yang dibutuhkan switch
on/off adalah sebesar 3.7 volt, jika tegangan tersebut kurang atau hilang,
lakukan pengecekan jalur switch on/off.
-
Cek jalur switch on/off
Setelah langkah diatas tapi ponsel masih belum nyala, coba cek jalur switch
on/off
yang menuju IC power. Lakukan pergantian komponen-komponen yang rusak.
Lakukan
jumper antar komponen di jalur switch on/off bila jalur tersebut putus.
- Cek konektor bateray
Lakukan charging tanpa bateray,
kemudian cek tegangan di konektor bateray di kaki konektor. Jika pada saat
pengecasan kaki-kaki konektor tidak mengeluarkan tegangan sebesar 3.7 ~ 5
volt, cek konektor bateray tersebut, jika rusak lakukan penggantian.
-
Cek jalur konektor bateray
Jika dalam proses charging kemudian
switch on/off ditekan tetapi ponsel masih belum menyala, ada kemungkinan jalur
konektor bateray ada yang putus. Lakukan jumper bila jalur tersebut terputus.
-
IC power mermasalah
Bila semua pengecekan dan hasilnya
bagus, berarti IC power bermasalah. Goyang IC power dengan panas blower, bila
perlu lakukan penggantian.
I.
Short bagian KANAN (setelah IC power bekerja) pada POTONGAN 2 (setelah tekan
saklar)
1.
Short > 400 mA
Untuk short > 400 mA ada kemungkinan
ponsel tetap hidup, namun ada beberapa kemungkinan yang terjadi diantaranya :
a.
Boros Bateray
b.
Korslet
c.
Makan Bateray
Namun penanganan untuk ketiga kasus
tersebut diatas adalah sama.
Ciri-ciri short ini biasanya IC
power panas, namun belum tentu IC power bermasalah/rusak. Biasanya ada
kemungkinan IC PA, IC R3, emif & IC CPU bermasalah (praduga awal).
Pemeriksaan :
-
Tentukan jalur korslet
Pada VIO dijalur IC yang diduga
short, gunakan AVOMeter dengan testprobe hitam (-) diletakkan di ground dan
testprobe merah (+) di kapasitor VIO tujuan. Jika kedua kutub kapasitor VIO
berbunyi, maka di jalur IC tersebut short.
-
Cari komponen yang panas
Tentukan komponen yang short dengan
suntik tegangan kemudian cari komponen yang panas. Setel power supplay dengan
setelan 1.8 volt (ukuran maksimal VIO = 1.8 volt). Kabel hitam (-) power supply
di ground PWB dan kabel merah (+) di kapasitor tujuan dijalur yang rusak (untuk
mempermudah pencarian, kabel merah power supply menjepit kabel testprobe
AVOMeter). Setelah ditemukan komponen yang panas penggantian.
-
Tegangan SleepX (hanya untuk HP UEM)
Nilai tegangan pada VIO haruslah 1.8
volt, jika nilai VIO kurang atau lebih, berarti tegangan kontrol (SleepX)
bermasalah.
terimakasih,,,,
BalasHapus